Gambar Sampul PPkn  · Aspek Trigatra dan Pancagatra
PPkn · Aspek Trigatra dan Pancagatra
Nuryadi dan Tolib

24/08/2021 11:54:17

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

211

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Berdasarkan cerita tersebut, jika dilihat dari geopolitik dan hukum internasional,

jawablah pertanyaan berikut.

1.

Apa yang salah terhadap pertahanan dan keamanan Indonesia sehingga hal ini

terus berulang? Bahkan bukan hanya Nipah, terdapat kasus Ambalat, Sipadan

dan Ligitan, juga wilayah lain yang menjadi wilayah persengketaan dengan

negara tetangga.

................................................................................................

................................................................................................

................................................................................................

2.

Usaha apa yang harus dilakukan untuk menjaga keutuhan nusantara?

................................................................................................

................................................................................................

................................................................................................

3.

Apa realisasi nyata atas komitmen kalian sebagai pelajar dan warga negara

secara umum untuk menjaga keutuhan nasional sebagai bentuk kesadaran

berbangsa dan bernegara?

................................................................................................

................................................................................................

................................................................................................

C. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara

Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara

pandang dan pengaturan yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang

dinamakan astagatra, yang meliputi aspek alamiah (trigatra) dan aspek sosial

(pancagatra). Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan

dan kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk. Pancagatra

merupakan aspek sosial kemasyarakatan terdiri dari ideologi, politik, ekonomi,

sosial budaya dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Antara gatra

yang satu dengan yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbal balik

dengan hubungan yang erat yang saling interdependensi, demikian juga

antara trigatra dan pancagatra.

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

212

1. Aspek – Aspek Trigatra

a. Letak dan Bentuk Geografis

Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta

dunia, maka akan nampak jelas bahwa wilayah negara tersebut

merupakan suatu kepulauan, yang menurut wujud ke dalam, terdiri dari

daerah air dengan ribuan pulau-pulau di dalamnya. Dalam bahasa asing

bisa disebut sebagai suatu

archipelago kelvar,

kepulauan itu merupakan

suatu archipelago yang terletak antara Benua Asia di sebelah utara dan

Benua Australia di sebelah selatan serta Samudra Indonesia di sebelah

barat dan Samudra Pasifik di sebelah timur. Letak geografis antara dua

benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia

mempunyai suatu kedudukan geografis di tengah-tengah jalan lalu lintas

silang dunia. Karena kedudukannya yang strategis itu, dipandang dari

tiga segi kesejahteraan di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya,

Indonesia telah banyak mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak

asing (akulturasi).

Indonesia terletak pada 6

O

LU–11

O

LS, 95

O

BT–141

O

BT, yang di tengah-

tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2

musim, yaitu musim hujan dan kemarau.

b. Keadaan dan Kemampuan Penduduk

Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat

atau wilayah. Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan

nasional adalah sebagai berikut.

1. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang

baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari

pertambahan penduduk ialah pertambahan angkatan kerja

(man

power)

dan pertambahan tenaga kerja

(labour force).

Segi negatifnya,

apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat

pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan usaha peningkatan

kualitas penduduk.

213

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2. Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk

Sumber: www.nasional.sindonews.com

Gambar 7.3 Indonesia merupakan negara yang mempunyai komposisi

penduduk yang beraneka ragam, baik suku, agama, ras, dan golongan.

Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin,

agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan

penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, dan migrasi.

Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur dan jenis

penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan

penyediaan fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan

sebagainya.

3. Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk

Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat

memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran

merata. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan kebijakan yang

mengatur penyebaran penduduk, misalnya dengan cara transmigrasi,

mendirikan pusat-pusat pengembangan

(growth centers),

pusat-pusat

industri, dan sebagainya. Kemampuan penduduk yang tidak seimbang

dengan pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancaman-

ancaman terhadap pertahanan nasional.

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

214

Tugas Mandiri 7.1

Coba kalian cari di internet dan sumber lain tentang akibat dari faktor

kependudukan terhadap jumlah penduduk.

Tabel 7.2. Akibat dari Faktor Kependudukan

No

Faktor

Akibat

1.

Kelahiran

(Natalitas)

Jumlah penduduk bertambah

2.

Kematian

(Mortalitas)

3.

Perpindahan

(Migrasi)

c. Keadaan dan kekayaan alam

Kekayaan sumber-sumber alam sebenarnya terdapat di atmosfir, di

permukaan bumi, di laut, di perairan, dan di dalam bumi. Sumber-sumber

alam sesungguhnya mempunyai arti yang sangat luas di mana Indonesia

terkenal sebagai negara yang mempunyai sumber-sumber alam yang

berlimpah ruah. Sebagai gambaran umum, sumber-sumber alam

termasuk sumber-sumber pelican atau mineral, sumber-sumber nabati

atau flora, dan sumber-sumber hewani atau fauna. Untuk memulai dengan

sumber-sumber pelican atau mineral dapat diutarakan, bahwa negara

Indonesia mempunyai sumber-sumber mineral yang meliputi bahan-

bahan galian, biji-bijian maupun bahan-bahan galian industri di samping

sumber-sumber tenaga lain. Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya

yang terbatas dan penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan

ketergantungan dari dan oleh negara dan bangsa lain. Bentuk sumber

daya alam ada 2 (dua) , yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui

dan tidak dapat diperbarui.

215

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan berprinsip

atau asas maksimal, lestari, dan berdaya saing.

1) Asas maksimal

Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus

benar-benar menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

2) Asas lestari

Sumber: www.nasional.sindonews.com

Gambar 7.4 Setelah ditetapkan oleh UNESCO bahwa batik merupakan warisan

budaya Indonesia maka batik dapat berdaya saing dalam perdagangan.

Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan

kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam.

3) Asas berdaya saing

Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing

dengan sumber daya alam negara lain.

2. Aspek–Aspek Pancagatra

Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut

kehidupan dan pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan

bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan norma-norma tertentu.

Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut.

a. Ideologi

Ideologi suatu negara diartikan sebagai

guiding of principles

atau

prinsip yang dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan

dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

216

mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diiperjuangkan

dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai

kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan

merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan

ideologi berikut adalah beberapa prinsip yang harus diperhatikan.

1) Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.

2) Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh

WNI.

3)

Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.

4)

Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan

kedinamisan.

5)

Ideologi Pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa

dan dijadikan alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan

masyarakat.

6)

Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkan

cita-cita bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan

kepentingan bangsa.

7)

Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, relijius,

demokratis, nasionalis, dan berkeadilan. Menumbuhkan sikap positif

terhadap warga negara dengan meningkatkan motivasi untuk

mewujudkan cita-cita bangsa.

b. Politik

Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang diguna-

kan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik  dapat

dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan

input

(masukan) dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai

output

(keluaran). Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat

menentukan kehidupan politik di negara yang bersangkutan. Upaya

bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik

adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran

dan masukan berdasarkan  Pancasila yang merupakan pencerminan dari

demokrasi Pancasila.

217

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

c. Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan

masyarakat dalam mengelola faktor produksi dan distribusi barang

dan jasa untuk  kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan

ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran

barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya untuk

menciptakan ketahanan ekonomi adalah melalui sistem ekonomi yang

diarahkan untuk kemakmuran rakyat.

Ekonomi kerakyatan harus menghindari

free fight liberalism

,

etatisme, dan tidak dibenarkan adanya monopoli. Struktur ekonomi

dimantapkan secara seimbang dan selaras antarsektor.  Pembangunan

ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar kekeluargaan. Pemerataan

pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanakan secara selaras dan

seimbang antarwilayah dan antarsektor.  Kemampuan bersaing harus

ditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi. Ketahanan

di bidang ekonomi dapat ditingkatkan melalui  pembangunan nasional

yang berhasil, namun tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis

dapat mempengaruhi karena saling terkait dan berhubungan.

d. Sosial Budaya

Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika budaya bangsa

yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam

menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan, halangan, dan

gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari dalam maupun dari

luar, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan

kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan  penyelenggaraan

kehidupan sosial budaya. Ketahanan budaya merupakan pengembangan

sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat mengembangkan

kemampuan pribadi dengan segenap  potensinya berdasarkan nilai-nilai

Pancasila.

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

218

e. Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika  dalam

kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi

keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan me-

ngembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi

ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan

hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ketahanan di bidang

keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela negara,

di mana seluruh IPOLEKSOSBUDHANKAM disusun, dikerahkan secara

terpimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya

Sistem Ketahananan Nasional. Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional

antara lain adalah sebagai berikut.

1)

Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.

2)

Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila,

landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan

nusantara.

3)

Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang

melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional.

4)

Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan

dan keamanan nasional (Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan

keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).

3. Hubungan Antargatra

Antara trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat

hubungan timbal balik yang erat yang dinamakan korelasi dan

interdependensi yang artinya adalah sebagai berikut.

a.

Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan

bangsa dan negara di dalam mendayagunakan secara optimal gatra

alamiah (trigatra) sebagai modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis

yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional

(pancagatra).

b.

Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistik, yaitu suatu tatanan

yang utuh, menyeluruh dan terpadu, di mana terdapat saling hubungan

antar gatra di dalam keseluruhan kehidupan nasional (astagatra).

219

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

c.

Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra

lain dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan sebaliknya kekuatan

dari salah satu atau beberapa gatra dapat didayagunakan untuk

memperkuat gatra lainnya yang lemah, dan mempengaruhi kondisi

secara keseluruhan.

d.

Ketahanan nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan

ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan

yang integratif dari kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di

bidang-bidang ideologi, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan

keamanan.

Selanjutnya hubungan antar gatra, dikemukakan seperti uraian berikut.

1)

Gatra geografi, karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas

dan persebaran kekayaan alam dan sebaliknya kekayaan alam dapat

mempengaruhi karakter geografi.

2)

Antara gatra geografi dan gatra kependudukan; bentuk-bentuk

kehidupan dan penghidupan serta persebaran penduduk sangat erat

kaitannya dengan karakter geografi dan sebaliknya karakter geografi

mempengaruhi kehidupan dari pendudukanya.

3)

Antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam; kehidupan dan

penghidupan pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas

dan persebaran kekayaan alam. Demikian pula sebaliknya, jenis, kualitas,

kuantitas, dan persebaran kekayaan alam dipengaruhi oleh faktor-faktor

kependudukan khususnya kekayaan alam yang dapat diperbaharui.

Kekayaan alam mempunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh

penduduk yang memiliki kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan

teknologi.

4)

Hubungan antargatra dalam pancagatra; setiap gatra dalam pancagatra

memberikan kontribusi tertentu pada gatra-gatra lain dan sebaliknya

setiap gatra menerima kontribusi dari gatra-gatra lain secara terintegrasi.

a.

Antara gatra ideologi dengan gatra politik, ekonomi, sosial budaya,

pertahanan dan keamanan, maka arti ideologi adalah sebagai falsafah

bangsa dan landasan ideologi negara. Selain itu ideologi merupakan

nilai penentu bagi kehidupan nasional yang meliputi seluruh gatra

dalam pancagatra dalam memelihara kelangsungan hidup bangsa

dan pencapaian tujuan nasional.

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

220

b.

Antara gatra politik dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya,

pertahanan dan keamanan; berarti kehidupan politik yang mantap

dan dinamis menjalankan kebenaran ideologi, memberikan iklim

yang kondusif untuk pengembangan ekonomi, sosial budaya,

pertahanan dan keamanan. Kehidupan politik bangsa dipengaruhi

oleh bermacam hal yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.

Ia dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran politik, tingkat

kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial dan rasa

keamanannya.

c. Antara gatra ekonomi dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya,

pertahanan dan keamanan; berarti kehidupan ekonomi yang tumbuh

mantap dan merata, akan menyakinkan kebenaran ideologi yang

dianut, mendinamisir kehidupan politik dan perkembangan sosial

budaya serta mendukung pengembangan pertahanan dan keaman-

an. Keadaan ekonomi yang stabil, maju dan merata menunjang

stabilitas dan peningkatan ketahanan aspek lain.

d. Antara gatra sosial budaya dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial

budaya, pertahanan dan keamanan; dalam arti kehidupan sosial

budaya yang serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian,

akan menyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang

kondusif untuk kehidupan politik yang berbudaya, kehidupan

ekonomi yang tetap mementingkan kebersamaan serta kehidupan

pertahanan dan keamanan yang menghormati hak-hak individu.

Keadaan sosial yang terintegrasi secara serasi, stabil, dinamis,

berbudaya dan berkepribadian hanya dapat berkembang di dalam

suasana aman dan damai. Kebesaran dan keseluruhan nilai sosial

budaya bangsa mencerminkan tingkat kesejahteraan dan keamanan

nasional baik fisik material maupun mental spiritual. Keadaan sosial

yang timpang dengan kontradiksi di berbagai bidang kehidupan

memungkinkan timbulnya ketegangan sosial yang dapat berkembang

menjadi gejolak sosial.

e.

Antara gatra pertahanan dan keamanan dengan gatra ideologi,

ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan; dalam arti kondisi

kehidupan pertahanan dan keamanan yang stabil dan dinamis akan

221

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif

untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi dan sosial budaya.

Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil, dinamis, maju dan

berkembang di seluruh aspek kehidupan akan memperkokoh dan

menunjang kehidupan ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Astagatra

dalam pendekatan kesejahteraan dan keamanan mempunyai

peranan tergantung dari sifat setiap gatra.

1)

Gatra alamiah mempunyai peranan sama besar baik untuk kesejahteraan

maupun untuk keamanan.

2)

Gatra ideologi, politik dan sosial budaya mempunyai peranan sama besar

untuk kesejahteraan dan keamanan.

3)

Gatra ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar untuk kesejahtera-

an daripada peranan untuk keamanan.

4)

Gatra pertahanan dan keamanan relatif mempunyai peranan lebih besar

untuk keamanan daripada peranan untuk kesejahteraan.

Tugas Kelompok 7.2

Kerjakanlah secara berkelompok untuk mencari di internet atau sumber lain

tentang hubungan aspek trigatra dan pancagatra dengan Wawasan Nusantara.

Tuliskanlah dalam tabel berikut.

Tabel 7.3 Hubungan Trigatra dan Pancagatra dengan Wawasan Nusantara

No.

Aspek Gatra

Wawasan

Nusantara

Contohnya

1.

Trigatra

2.

Pancagatra